Pengusaha sekaligus pemilik PT Kayan Hydro Energy (KHE), Tjandra Limanjaya dianugerahi gelar kehormatan oleh Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN).
Pemberian gelar ini merupakan bentuk pengakuan atas jasa besar Tjandra terhadap masyarakat adat Dayak, khususnya selama proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Tjandra Limanjaya Jadi Warga Kehormatan Dayak
Sekedar informasi, gelar Warga Kehormatan Dayak merupakan gelar adat yang diberikan kepada individu yang bukan berasal dari suku Dayak. gelar ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus penghargaan atas jasa-jasa penerima anugerah dalam melestarikan budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat Dayak.
Proses pemberian gelar Warga Kehormatan Dayak telah diatur secara adat melalui sebuah ritual yang dipimpin oleh tetua adat. Selain itu, penerima anugerah akan mendapatkan pakaian adat Dayak dan senjata tradisional sebagai simbol penerimaan mereka sebagai bagian dari keluarga besar Dayak.
Pemberian gelar Warga Kehormatan Dayak oleh MADN kepada Tjandra Limanjaya berkaitan dengan proyek pembangunan hydropower di daerah aliran Sungai Kayan yang ada di Kecamatan Peso. Proyek ini dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar, terutama masyarakat suku Dayak.
Kehadiran PLTA Kayan tidak hanya memberikan pasokan energi hijau, tetapi juga berdampak luas terhadap perekonomian wilayah itu.
Upacara penganugerahan gelar Warga Kehormatan Dayak kepada Tjandra Limanjaya digelar sebelum acara pelantikan dan rapat kerja Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kaltara. acara ini digelar di Balai Adat Dayak Kaltara pada Sabtu, 9 Desember.
Pemberian gelar kehormatan dilakukan dengan menyerahkan pakaian kebesaran suku Dayak yang berupa mahkota hingga Mandau.
Acara penganugerahan gelar ini dihadiri oleh pejabat dan tokoh setempat mulai dari gubernur dan wakil guberkur Kaltara, para bupati, hingga tokok pemuka masyarakat setempat.
Terkait hal ini, Tjandra Limanjaya mengaku senang sekaligus menambah semangat dalam memberikan kontribusi penting bagi warga Dayak.
“Semoga apa yang telah diberikan kepada saya pada hari ini bisa menambah tekad semangat dan bakti saya kepada warga Dayak dan masyarakat di Kalimantan Utara,” tutur Tjandra.
Bos KHE itu bilang, anugerah yang membanggakan tersebut membuat ia teringat saat pertama kali merintis pembangunan PLTA Kayan Cascade yang dilakukan pada tajun 2011. Di masa mendatang, PLTA Kayan akan menjadi hydropower terbesar di Asia Tenggara.
“Sehingga bukan hanya untuk kemakmuran Indonesia, tapi lebih khusus akan berdampak pada masyarakat Dayak. Saya percaya, berdirinya PLTA Kayan Cascade ini akan meningkatkan kemakmuran dan ekonomi masyarakat Dayak dan Kalimantan Utaram” papar Tjandra.
Asal tau saja, pembangunan PLTA Kayan Cascade merupakan proyek stategis yang dibangun di Kaltara. Proyek ini digarap oleh PT Kayan Hydro Energy. Pembangunan PLTA Kayan akan dibagi menjadi lima tahap.
Tahap pertama diproyeksikan rampung pada tahun 2027. Sementara bendungan terakhir ditargetkan rampung pada tahun 2037.
Nantinya, setelah seluruh bendungan selesai, PLTA Kayan akan menghasilkan daya sebesar 9.000 MW.
Anugerah yang diberikan Tjandra Limanjaya menjadi warga kehormatan Dayak jadi salah satu penghargaan atas keberadaan PLTA Kayan yang siap memasok energi bagi warga sekitar.